1. Elang Jawa
Elang Jawa(
Nisaetus bartelsi) merupakan satwa endemik Pulau Jawa.
Elang jawa saat ini berstatus konservasi terancam punah. Ini berarti
populasi elang jawa sudah sangat sedikit. Diperkirakan jumlah elang jawa
saat ini hanya sekitar 137-188 pasang burung. Populasi elang jawa ini
menghadapi ancaman besar terhadap kelangsungan spesiesnya, terutama dari
habitat yang terus berkurang hingga eksploitasi oleh orang tidak
bertanggung jawab.
Elang Jawa memiliki ciri-ciri antara lain:
- panjang tubuh dari paruh hingga ekor sedang hingga panjang(60-70 cm)
- kepala coklat kemerahan dengan jambul yang menjulang keatas( 2-4 helai bulu)
- punggung/sayap kecoklatan
- iris mata kuning atau coklat, mata kehitaman, kaki kekuningan
2. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera adalah satu yang tersisa setelah punahnya harimau jawa
dan harimau bali. Diperkirakan populasi yang tersisa sekarang hanya
sekitar 500 ekor(150 ekor pemuliaan). Salah satu ancaman terbesar datang
dari perusakan habitat atau konversi hutan yang menjadi habitat mereka
menjadi perkebunan monokultur. Para Ilmuan mengatakan hutan lindung yang
ada di Sumatera saat ini tidak cukup untuk mempertahankan populasi
harimau yang ada. Sangat penting untuk menyediakan rumah yang besar di
alam jika ingin hewan megah ini tetap lestari.
3. Orang Utan
Orang Utan(
Pongo sp.) merupakan satwa asli Indonesia yang populasinya tersebar di Sumatera (
Pongo abelii) dan di Kalimantan(
Pongo pygmaeus).
Kera berambut merah berlengan panjang ini bertinggi badan sekitar
1.25-1.5 meter. Orang utan jantan memiliki masa tubuh sekitar 50-90 kg
dan betina sekitar 30-50 kg. Saat mencapai tingkat kematangan seksual,
orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk pada kedua sisi, ubun-ubun
yang besar, rambut menjadi panjang dan tumbuh janggut disekitar wajah.
Populasi Orang utan terus mengalami penurunan yang tajam akibat dari
deforestasi. Orangutan sumatera ditetapkan sebagai sangat terancam punah
oleh lembaga IUCN, dengan populasi hanya tersisa beberapa ribu,
sedangkan orangutan Kalimantan dianggap Terancam. PBB mengatakan status
orangutan yang tersisa "darurat konservasi." Perusakan habitat yang
disebabkan oleh mega ekspansi perkebunan kelapa sawit adalah alasan
utama orangutan menghadapi ancaman kepunahan.
4. Gajah Sumatera
Gajah Sumatera adalah sub-spesies gajah asia yang hanya ada di Pulau
Sumatera. Postur gajah sumatera lebih kecil daripada sub-spesies gajah
india. Gajah Sumatera merupakan mamalia terbesar yang ada di Indonesia.
Berat Gajah Sumatera sekitar 6 ton dan tinggi bahu 3,5 meter. Gajah
Sumatera dapat berumur hingga 60 tahun.
Populasi gajah sumatera di alam liar saat ini hanya sekitar 2000-2700
ekor(survei tahun 2000). Penurunan jumlah populasi ini disebabkan oleh
perburuan liar untuk mengambil gading gajah dan juga penurunan luas
habitat hutan yang beralih fungsi menjadi perkebunan sawit.
5. Badak Jawa
Badak Jawa pernah menjadi salah satu badak yang paling banyak tersebar.
Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini
lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh
dengan badak hitam. Kini Badak Jawa mengalami ancaman kepunahan yang
nyata. Status konservasinya telah berada pada fase kritis. Di Taman
Nasional Ujung Kulon kini populasinya hanya sekitar 40-50 ekor saja.
Bisa dibilang Badaj jawa adalah mamalia paling langka di muka bumi.
Penyebab penurunan drastis badak jawa adalah perburuan liar untuk
mengambil cula badak. Sebab lain adalah habitat yang terus berkurang.
Itulah beberapa
hewan langka di Indonesia yang harus mendapatkan perhatian dari kita sendiri agar tetap lestari.
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/04/hewan-langka-di-indonesia-terancam-punah.html